Kamis, 17 Mei 2012

Tugas pemasaran semeter 6




ANALISIS
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN

JUDUL :
PENGARUH STRATEGI PENETRASI PASAR , PENGEMBANGAN PASAR DAN PELANGGAN TERHADAP KEMAPUAN BERTAHAN USAHA











KELOMPOK 2
MANAJEMEN 6A

PRIONO 

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
     2012           


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pengaruh krisi ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak yang sangat tersa bagi kalangan dunia industri. Puncak krisis yang terjadi antara tahun 1997-1998 memaksa Dunia industri berusaha keras untuk mempertahankan usahanya. Diantara pengaruh yang sangat terlihat jelas adalah banyaknya jumlah industri yang gulung tikar atau bangkrut dalam menjalakan usahanya.Damapak yang cukup beasar ini juga mempengaruhi keadaan iklim usaha perekonomian di Indonesia hal ini dapat di liahat dari kurangnya gairah dalam mejalakan usaha sehinga dunia indutri saat ini mengalami kelesuan. Kenyataan tersebut meberikan sinyal bahwa semua sektor industry saat ini mengalami kesuliatan dalam menjalakana usahanya.
      Industri tingakat atas maupun industri tingkat kecil menegah mengalami hal yang serupa akibat pengaruh krisis ekonomi. Namun di bandingkan dengan industri tingkat atas ternyata industri tingakat menegah mampu menyikapi keadaan tersebut, industri kecil menegah jusrtu mampu bertahan dalam menjalakan usaha meski tidak menutup kemungkinan ada juga sebagian industri kecil yang gulung tikar atau bangkrut. Startegi untuk bertahan yang di terapkan oleh perusahaan terkait erat dengan kemapuan bertahan atau bertahan perusahaan. Kemampuan yang bertahan yang di milki oleh industri kecil menegah kerena memilki sifat bisnis itu sendiri yang langsung di manjemeni oleh para pemilik sehinga fleksibel dalam berdaptasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di dan mempuyai kecepatan dan tekad.
      Pada hakikatnya keberadaan industri kecil menegah (IKM) tidak sterpuruk industri tingkat atas, alasanya adalah : pertama, mayoritas dari industri kecil menegah lebih mengadalkan pada non-bankin financing dalam aspek pendanaan usaha. Hal ini terjdai karena akses industri kecil pada fasilitas perbankan sangat terbatas. Kedua, pada umumnya industri kecil melakukan spesialisasi produksi yang ketat dalam antrian hanya memproduksi barang tau jasa tertentu saja. Modal yang terbatas menjadi salah satu faktor yang mebelakanginaya. Di lain pihak, mengigat struktur pasar yang di hadapi IKM mengarah pada persaingan sempurna( banyak produsen dan banyak konsumen), tingakat persaingan sangatlah ketat, Aibatnya yang bangkrut atau keluar dari area usaha relative banyak, namun pemain baru yang masuk pun cukup banyak pula, sehinga secara ril jumlah pelaku tidak mengalami pengurangan ataupun penabahan yang berarti. Sepelisai dan struktur pasar persainagan sempurna inilah yang membuat industri kecil cenderung fleksibel dalam memiih dan bergati jenis usaha,apalagi mengingat bahwa industri kecil menegah tidak membutuhkan kecagihan teknologi dan kulitas sumeber daya manusia yang tinggi. Ketiga, terbentuknya industri kecil baru, terutama di sektor informal,sebagi akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor informal karna krisis ekonomi yang berkepanjagan. Banyak unit usaha baru di sektor informal ini pada ahirnya membuat tidak terjadi penuirunan jumlah IKM dan koperasi, bahkan dalam kenyatanya mengalami kenaikan lebih dari satu juata unit. Bukti-Bukti nyata menujukan bahwa pada saat krisis ekonomi, sektor industri kecil menegah telah berprestasi lebih baik dari pada industri besar. Strategi yang di gunakan oleh unit usaha bisnis kencil mempuyai beberapa karateristik berbeda yaitu tanpa adanya perencanaan yang formal perencanaan yang bersifat individual ketimbang kolektif dan fokus strategi benar-benar untuk bertahan ketimbang strategi yang di arahkan untuk persaingan di pasar. Dalam perencanaan strategi pengusaha industri kecil menegah sangat fleksibel dan adaptif dengan situasi dan kondisi yang diharpakan oleh mereka.
      Penerapan perencanaan strategi yang di gunakan oleh pengusaha industri ini secara menyeluruh mengunakan beberapa faktor strategi pemasaran diantaranya adalah penerapan strategi terhadap Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pelanggan. Keamapuan dalam menetukan harga jumlah dan kulaitas barang serta bagimana mendistribusikan hasil produksi ke pelanggan hinga tercipata kepusan menjadikan alasan untuk mengatur strategi.

1.2  Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalh maka dapat disusun rumusan maslah sebagi berikut:
1           Apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelanggan) secaras simultan          mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan usaha.
2   Apakah beberapa faktor startegi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelanggan ) secara parsial mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan bertahan usaha.
3.      Manakah diantara beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) yang mempuyai pengaruh dominan terhadap kemampuan bertaha usaha Industri.  
1.3  Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan penelitian merupakan suatu langkah sangat penting, karena dengan penetapan tujuan penelitian, peneliti tahu dan mengerti ke arah mana penelitian itu dilakukan. Secara garis besar tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) secara simultan mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan bertahan usaha .
2. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) secara parsial mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan usaha.
3.    Untuk mengetahui Manakah diantara beberap faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) yang mempuyai pengaru dominan terhadp kempuan bertahan usaha.  

1.4  Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian adalah sebagai berikut:
1.     Bagi Peneliti
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku perkulihan serta menambah wawasan tentang strategi yang secara nyata digunkan untuk kemampuan bertahan usaha.
2.    Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini berguna untuk menjadi bahan pertimbangan secara ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang bermanfaat bagi perusahaan terutama untuk meningkatkan keunggulan bersaing diantara perusahaan lain yang sejenis.dalam strategi untuk kemampuan bertahan usaha.
3.    Bagi Universitas & Pembaca
Dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Bhayangkara Surabaya khususnya dalam bidang Ekonomi Manajemen Pemasaran serta sebagai bahan referensi dan pengembangan bagi mahasiswa dalam penelitian selanjutnya.
1.5  Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman akan penelitian ini secara keseluruhan, maka terlebih dahulu peneliti kemukakan tentang Sistematika Penulisan secara garis besar yang memaparkan gambaran dari penelitian ini. Adapun Sistematika Penulisan ini dibagi dalam tiga bab yang secara ringkas masing – masing bab diuraikan sebagai berikut:


Bab I           :    PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika penelitian.
Bab II          :    TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai Landasan Teori, Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Bab III        :    PEMBAHASAN PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai Grand Theory atau hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
Bab IV        :    PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian dan pembahasan.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Landasan Teori
2.1.1   Pemasaran dan konsep Pemasaran
Pengertian pemasaran sering di artikan dengan penjualan. Sebenarnya penegrtian pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan bahkan sebaliknya penjulan sebagi pemasaran.
            Menurut kolter (2002:9), dalam bukunya manejmen pemasaran edisi millennium adalah sebagi berikut: Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan klompok, mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
            Menurut kolter ( 2007:6) menyatahan pemasaran berhubungan dengan pengidentifikasian dan pertemuan kebutuha social dan individu, atau secara singkat pemasaran merupakan pemenuhan kebutuhan konsumen yang akan menguntungan. Konsep pemasaran ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yaitu perusahaan lebih efektif dari pesaing dalam menciptakan, menyapaikan, dan mengkomunikasikan nilai lebih konsumen pada pasar sasaran.
            Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika ( kolter,2007:5) yang menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dengan sperangakat proses untuk menciptakan, mengkominikasikan , dan menyerahkan nilai bagi pelagan serta membina baik dengan pelangan dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan.
            Daridefinisi di atas dapat di disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatau proses dimana dalam memenuhi keingginan manusia perlu melakukan suatu proses sosial anatara sesama. Sebagaimana suatu proses dapat berhasil, perlu melakukan suatu tujuan yang di harapkan oleh masing-masing individu atau kelompok yang saling berinteraksi satu sama lain untuk melaksanakan pertukaran suatu barang.

2.1.2   Kemampuan bertahan usaha
Kemampuan bertahan usaha merupakan kemampuan yang dimiliki oleh menejerial untuk mempertahankan usaha. Kemampuan manejerial adalah kemampuan untuk menglola usaha seperti perencanaan, pengorgnaisasian, pemberian motivasi, pengawasan penilaian ( Siagian, 1997:107).
Dari penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemapuan untuk bertahan usaha adalah kemampuan yang dilakukan oleh manjemen dalam hal perencanaan, pengorganisasian,pemberian motivasi,pengawasan dan penelitian keperubahan yang mengarah kebertaan usaha.
Setaretegi bertahan usaha tentu saja merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan yang menduduki posisi bisnis yang cukup tinggi yang berusaha untuk mempertahankan posisinya dari gempuran atau pun serangan dari para pelaku bisnis yang lain yang berada pada posisi bawahanya, atau pun yang berada pada posisi yang sama atau sejajar dengannya ( Drs.H.Indrianyono Gitosudarmo, M.Com,2001:97)
Strategi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, melalui dari cara yang tradisional yang berupa upaya untuk mempertahankan apa yang sudah dimilikinya, yang mana cara ini sering disebut sebagai strategi’’ sataus Quo’’, sampai dengan berbagai cara yang lebih bersifat pengembangan pikiran lebih dinamis. Adapun berbagai bentuk cara yang dapat dilakukan dalam staretegi bertahan ini yaitu:
1.      Strategi Quo
Strategi ini merupakan suatu yang bersifat alamiah sebenarnya yaitu bahwa setiap insane pasti akan secara insting selalu berusahauntuk mempertahankan apa yang telah di kuasainya. Strategi ini sering pula disebut sebagai strategi mempertahankan posisi disebut demikian memang karena strategi ini bersifat mempertahankan posisi yang telah diraih.
2.      Strategi Mengampit
Strategi ini dilakukan untuk menujukan kepada penatangnya bahwa dia cukup kuat untuk menandinginya, oleh karena itu strategi ini selalu berusha untuk mendapinginya. Hal ini di karenakan pengusaha telah yakin bahwa konsumen telah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produknya.
3.      Strategi Kuasisi Dulu
Strategi ini merupakan strategi yang bertumpu pada suatu konsep bisnis yang biasanya diungkapkn dalam sebuah ungkapan’’ Frist Come First Conquered’’  yang artinya siapa yang dating terlebih dahulu dialah yang akan menguasainya. Ungkapan ini banyak mengilhami para pelaku bisnis tertentu untuk secara lebih awal dari pada orang lain untuk kemudian menguasainya terlebih dahulu.
4.      Strategi Serangan Balik
Strategi ini merupakan suatu gambaran yang sangat menakutkan bagi para pesaing yang berada pada posisi yang belum kuat dan masih berada dibawahnya, yaitu dia akan memaerkan segenap kekuatan atau kemapuan yang dimilikinya untuk menghacurkan lawan-lawan yang belum berpengalaman.
5.      Strategi Berkelit
Perushaan yang memilkiki bentuk atau struktur organisai yang ramping akan mempuyai kemampuan gesit untuk berkelit dari serangan pesaing-pesaingnya.
6.      Strategi Tinggalkan Saja
Strategi merupakan suatu strategi yang bersifat sangat posistif yaitu bersifat berusaha untuk mencari terobisan baru, pradigma baru yang tentu saja sulit bagi penatangnya untuk mengikuti jejaknya.
Dari definisi tentang bertahan di atas bertahan diatas yang mempuyai arti yaitu cara atau perencanaan yang bersifat mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini mempuyai arti penting terhadap kempuan bertahan usaha.
2.1.2.1  Strategi Penetrasi Pasar
2.1.2.2 Strategi Pemasaran
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumberdaya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut, pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsepkonsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun(Chandler dalam Rangkuti 2006).
Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran secara luas adalah
proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai denganyang lain. Konsep yang mendasari definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan (needs), keinginan (want), dan permintaan (demands).
Menurut Kotler (1993), dalam mengembangkan pemasaran pihak
perusahaan haruslah mempertimbangkan apakah perusahaan dapatmendapatkan Lebih banyak pangsa pasar dengan produknya yang ada dalam pasar mereka sekarang (penetrasi pasar). Berikutnya perusahaan harus mempertimbangkan apakah pasar-pasar baru dapat dikembangkan bagi produk yang ada sekarang (pengembangan pasar), kemudian perusahaan perusahaan mempertimbangkan apakah dapat mengembangkan produk-produk baru yang mungkin menarik bagi pasar yang ada sekarang (pengembangan produk).
Penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk
terkadang disebut juga strategi intensif (intensive strategies) kerena strategi
membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk
yang ada saat ini akan membaik (David 2008).
Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi pertumbuhan
perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk-produk terkini pada segmen pasar saat ini tanpa mengubah produk. Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar, strategi ini secara luas digunakan baik sendirian maupun kombinasi dengan strategi lain. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan ekstensi, atau meningkatkan usaha publisitas.
2.1.2.2  Staretegi pengembangan pasara
Strategi pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are geografi yang baru (David 2006, p234).Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111).Strategi pengembangan pasar berupa memasarkan produk lama,seringkali dengan hanya sedikit modifikasi, kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005, p257). Sebagai contoh adalah pada saat Mercedes Benz mengambil keputusan untuk memasuki pasar mobil angkutan umum dengan menjual produknya sebagai taksi.Strategi pengembangan pasar dapat dilakukan dengan cara(Pearce/Robinson 2005, p258):
1. Perluasan geografis:
a. Ekspansi regional.
b. Ekspansi nasional.
c. Ekspansi internasional.
2. Perluasan segmen baru:
a. Mengembangkan versi produk untuk memikat segmen lain.
b. Menggunakan saluran distribusi lain.
c. Beriklan di media lain.
Berikut adalah lima panduan mengenai kapan pengembangan pasar bisa menjadi strategi yang efektif (David 2006, p234):
1. Ketika tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan berkualitas bagus.
2. Ketika perusahaan sangat berhasil dengan apa yang dilakukannya.
3. Ketika ada pasar yang belum tersentuh atau jenuh.
4. Ketika perusahaan memiliki kebutuhan modal dan sumber daya untuk mengelola operasi yang berkembang.
5. Ketika perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi.
6. Ketika ruang lingkup industri dasar perusahaan menjadi global dengan cepat.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk memasarkan produk ke pasar yang baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan dari sisi geografis maupun segmen yang baru.
2.1.2.3  Strategi pelangan
1.Pelangan
Arti Pelanggan menurut Dharmmesta dan Handoko (1997:12) yaitu individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangga. Seiring dengan pernyataan Pamitra (2001:11) bahwa pelanggan adalah individu pembuatan keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk.
 Menurut Supranto (2001:21) pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang.
Lupiyoadi (2001:134) mendefinisikan Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut.
Menurut Gasperz dalam (Nasution, 2004:101) pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan. Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpukan bahwa pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelangan adalah mereka yang benar – benar menggunakan produk,sering disebut juga pelangan langsung adalah pemblei atau pembuat keputusan dan dapat pula pelngan mungkin juga sebagai konsumen tetapai dapat pula sebagi agen,distributor,atau pengecer yang menujual kembali produk yang dibelinya.
2.Strategi Pelangan
Strategi pelangan merumuskan tentang kebutuhan pelanggan dari sudut pandang pelanggan, apa yang diperlukan , apa yang sebelumnya mereka ingginkan sehinga terjadi suatu keputusan terhadap pelayanan produk yang dihasilkan.
3.Persepsi Pelangan
Persepsi pelangan merupakan suatu proses memperhatikan dan menyeleksi,mengordinasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan melalui panca indra. Meskipun demikian, maka dari proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu idividu yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pelanggan adalah harga,citra,terhadap pelayanan dan momen pelayanan. Persepsi pelanggan adalah terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadp tingkat pelanggan,kepuasan pelanggan dan nilai pelanggan ( Rangkuti,2003).
4.Tingkat Kepentingan Pelangggan
Tingkat kepntingan pelanggan didefinisikan sebagai keyainan pelanggan sebelum mencoba  atau membeli sutu produk jasa yang akan dijadikan standar acuan dalam memilih produk jasa tersebut ( Rangkuti,2003).
Menurut Lovelock dan Wringht (2005;53) menyatakan bahwa ada dua tingkatan kempentingan pelanggan, yaitu:
1.      Adequate service adalah tingkat kinerja jasa minimal yang akan diterima pelanggan tanpa merasa tidak puas.
2. Desire service adalah tingkat kulitas jasa yang diidam-idamkan,yakni pelanggan dapat dan seharusnya diberikan.
Dianatara Adequate service dengan desire service terdapat Zone Of tolerance, yaitu rentang dimana variasi pelayanan yang masih dapat diterima oleh pelanggan ( lovelock dan Wringht,2005:53).
5.Tingakat Kepuasan pelanggan
                Menurut Gerson (2002:15), kepuasan pelanggan adalah’’Persepsi pelangan bahwa harapanya telah terpenuhi atau terlapaui’’ . kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu suatu produk. Suatu produk dikatakan bermutu bagi sesorang bila produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
            Kepuasan pelanggan secara umum dapat pula di bagi menjadi tiga tingkata, yaitu:
1     Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (the basic needs of the customers)  Mencari apa sebenarnya yang menjadi harapan dari pelanggan sehinga mereka inggin kembali memakai jasa pelayanan ini. Selalu mempertahankan apa yang menjadi harapn pelanggan dan melakukan lebih dari apa yang diharpkan pelanggan.
Giese dan Cote dalam Markenisme (2009) menyatakan bahwa perspektif ini tanpak panda sejumlah definisi , diantaranya:      Situasi kognitif yang merasa diharapkan setara atau tidak setara dengan pengorbanan yang telah dilakukanya. Respon emosional terhadap pelngalaman berkaitan dengan produk atu jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau pola prilaku berbelanja dan prilaku pembeli, serta psar secara keseluruhan. Kondisi psikologis yang di alami konsumen manakala emosi seputar ekspektasi yang tidak terkomuniasi berpadu denganperasananya sebelum mengkomunikasikan barang atau jasa dibeli.
Menurut Oliver dalamMarknesis (2009), kepuasan pelanggan adalah perasaan senag atau kecewa yang di dapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja ( atau hasil ) produk yang dipersepsikan dengan ekspektasinya.
Kepuasan pelanggan mencangkup perbedaan anatara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan( Fandy Tjiptono,2001).

2.1.2.4 Kerangka Konseptual
Memperjelas pelaksanaan penelitian dan sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman, maka perlu dijelaskan suatu kerangka konseptual yang digambarkan sebagai berikut:




Sumber: Peneliti (2012)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Keterangan:
Magsud dari gambar diatas adalah bahwa untuk mengetahui kemampuan bertahan maka penggun startegi berupa strategi pemasaran yang terdiri dari beberapa factor yang mempengauhinya yaitu strategi Pentrarasi Pasar, Strategi Pengembangan Pasar dan Strategi Pelangan yang di gunakan dalam varibel peneliti ini. Dari ketiga varibel tersebut, diharpkan dapat memberikan penagruh secara silmutan mapun parsial terhadap kemampuan bertahan usaha.


2.2  Hipotesis
Berdasarkan Rumusan maslah dan landasan teori,serta untuk memberikan arah untuk menganalisis permasalahan yang ada, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1.      Bahwa Strategi Penetrassi Pasar,  Pengembangan Pasar dan Pelangan secar simultan mempuyai pengaruh terhadap kempauan bertahan usah.
2.      Bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Strategi Penetrassi Pasar,  Pengembangan Pasar dan Pelangan tehadap kemampuan bertahan usaha.
3.      Bahwa Strategi Penetrassi Pasar,  Pengembangan Pasar dan Pelangan dominan diantara variabel bebas lainnya terhadap kemapuan bertahan usaha.







 BAB III
PEMBAHASAN PENELITIAN
2.1   Strategi
2.1.1.        Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perbedaan konsep mengenai straregi selama beberapa tahun terakhir.Pengertian strategi yang dikemukakan Chandler yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti adalah sebagai berikut :
“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya” (2001; 13).
Sedangkan menurut Michael E. Porter adalah : “Strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing” (1994;3).
Philip Kotler mengemukakan tentang pengertian strategi yaitu : “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis” (2000;91).
Porter menawarkan kerangka analisis intensitas persaingan yang meliputi lima kekuatan pokok (Five Forces Model): persaingan dalam industri bersangkutan, bargaining power pemasok, bargaining power pelanggan, ancaman pendatang baru potensial, dan ancaman produk substansial. (Tjiptono, 2008:331).
                 Dalam hal strategi bersaing, Porter memperluas gagasan Boston Consulting Group tentang biaya rendah sebagai kunci sukses bisnis. Porter menambahkan diferensiasi (disebut juga keunggulan kualitas) dan fokus sebagai alternatif strategi generik lainnya. Menurutnya, di satu pihak ada perusahaan yang sukses dengan menekan biaya dan harga jual. Di lain pihak, ada pula perusahaan yang berhasil dengan menjual produk berkualitas superior dengan harga premium.
3.1.1   Hubungan Strategi  Penetrasi Pasar dengan Kemapuan bertahan Usaha.
Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan dengan menghadirkan tantangan dan imbalan. Perbedaan yang ada dalam strategi pertumbuhan tersebut akan menentukan terhadap langkah-langkah yang diambil. Keputusan yang tepat dalam strategi pertumbuhan akan berpengaruh terhadap keseluruhan langkah yang ada, sehingga perbedaan kategori yang ada harus dapat dengan jelas teridentifikasi. Perbedaan diantara keempat kategori di bawah ini tidak terlalujelas, namun cukup membantu di dalam menyusun strategi (Aaker 2001,p213).
Keempat kategori di bawah memiliki kekuatan dan kelemahannya
masing-masing. Kegagalan maupun keberhasilan strategi tergantung dari
langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan. Sebagai contoh, strategi yang
dilakukan oleh Unilever dengan memodifikasi produk agar tampil lebih baru
seperti pada produk Pepsodent yang biasanya terus menerus mengganti isi,
kemasan, maupun ukurannya.




Gambar 2.1 Strategi Pertumbuhan Internsif:
Ekspansi Produk-Pasar Ansoff
Sumber: Kotler 2005, p111

Dapat di jelaskan bahwa hubugan startegi penetrasi pasar dengan kempaun bertahan usaha di antaranya  yaitu memformulasikan sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk yang telah ada ke pasar yang telah ada pula guna untuk mepertahankan usha yang ada. Penetrasi pasar ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara seperti memodifikasi produk, meningkatkan kualitas dan mempromosikan cara baru untuk menggunakan produk.

3.1.2   Hubungan Pengembangan pasar dengan kemampuan bertahan usha
Strategi pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are geografi yang baru (David 2006, p234).Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111).Strategi pengembangan pasar berupa memasarkan produk lama,seringkali dengan hanya sedikit modifikasi, kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005, p257).
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk memasarkan produk ke pasar yang baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan dari sisi geografis maupun segmen yang baru. Untuk kempauan bertahan usaha.

3.1.3   Hubungan Strategi Pelangan dengan kempuan bertahan usaha.
Strategi pelanggan merupakan salah satu bentuk strategi yang berkaitan dengan tingkat kepusan pelanggan merumuskan tentang kebutuhan pelanggan dari sudut padandang pelanggan, apa yang di butuhkan, apa yang sebetulnya mereka ingginkan sehinga terjadi suatu kepuasan terhadap pelayanan produk yang dipakai.
            Asosiasi Pemasaran Amerika (KOlter,2007:5) yang menyatakn bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dengan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi pelanggan serta membina hubungan baik dengan pelanggan dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak yang berkepentingan.
            Peter dan Olson (2003:3) konsep pemasaran menyatakan bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan keingginan konsumen agra dapat mengguntungkan. Untuk menerapkan konsep pemaaran,perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan konsumen dalam menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan dibeli dan digunakan konsumen.
            Dari urain di atas dapat di jelaskan hubungan antara pelanggan dengan kepampuan bertahan usaha erat yaitu mulai dari bagimana menjaga komnikasi baik dengn pelanggan, bagaimana harus memuaskan kebutuhan dan keingginan konsumen agar dapat menguntungkan, untuk itu perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan pelanggan dalam menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan di beli dan digunakan pelanggan.

BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
seiring dengan perkembangan era globaliai dan perkembangan serta pertumbuhan ekonomi yang semakin menigkat dan ketat. Kemampuan perencananan dan strategi yang tepat diharapkan di setiap kegiatan usha bisnis. Strategi pemasaran yang menjadi salah satu jenis  strategi yang banyak digunakan oleh pengusaha industry sebagai acaun untuk suatu strategi dalam kemampuan bertahan usha. Penggunaan varibel yang berdasarkan dari Strategi pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X1), pengemagan pasar (X2), Pelanggan (X3).
      Dalam hal ini  peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh varibel peneliti pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X1), pengemagan pasar (X2), Pelanggan (X3) terhadap kemapuan bertahan usaha.

4.2  Saran
Sebagai pemilik usaha , keberhasilan tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai dengan aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi.
Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah bisnis. Selain itu,  juga harus mempunyai beberapa faktor seperti:
1. Setrategi  Pentrasi Pasar ,Pengembagan Pasar, dan Pelanggan dalam mentukan kebijakan perusahaan.
2. varibel pelanggan merupakan pengaruh dominan terhadap kemampuan bertahan usaha, sebaiknya para pengusaha harus lebih memperhatikan hal tersebut sehinga dapat menginkatkan existensinya dalam menjalankan usahany.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar