ANALISIS
JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN
JUDUL :
PENGARUH
STRATEGI PENETRASI PASAR , PENGEMBANGAN PASAR DAN PELANGGAN TERHADAP KEMAPUAN
BERTAHAN USAHA
KELOMPOK
2
MANAJEMEN
6A
PRIONO
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
BHAYANGKARA SURABAYA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengaruh krisi
ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak yang sangat tersa bagi
kalangan dunia industri. Puncak krisis yang terjadi antara tahun 1997-1998
memaksa Dunia industri berusaha keras untuk mempertahankan usahanya. Diantara
pengaruh yang sangat terlihat jelas adalah banyaknya jumlah industri yang
gulung tikar atau bangkrut dalam menjalakan usahanya.Damapak yang cukup beasar
ini juga mempengaruhi keadaan iklim usaha perekonomian di Indonesia hal ini
dapat di liahat dari kurangnya gairah dalam mejalakan usaha sehinga dunia
indutri saat ini mengalami kelesuan. Kenyataan tersebut meberikan sinyal bahwa
semua sektor industry saat ini mengalami kesuliatan dalam menjalakana usahanya.
Industri
tingakat atas maupun industri tingkat kecil menegah mengalami hal yang serupa
akibat pengaruh krisis ekonomi. Namun di bandingkan dengan industri tingkat
atas ternyata industri tingakat menegah mampu menyikapi keadaan tersebut,
industri kecil menegah jusrtu mampu bertahan dalam menjalakan usaha meski tidak
menutup kemungkinan ada juga sebagian industri kecil yang gulung tikar atau
bangkrut. Startegi untuk bertahan yang di terapkan oleh perusahaan terkait erat
dengan kemapuan bertahan atau bertahan perusahaan. Kemampuan yang bertahan yang
di milki oleh industri kecil menegah kerena memilki sifat bisnis itu sendiri
yang langsung di manjemeni oleh para pemilik sehinga fleksibel dalam berdaptasi
terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di dan mempuyai kecepatan dan tekad.
Pada
hakikatnya keberadaan industri kecil menegah (IKM) tidak sterpuruk industri
tingkat atas, alasanya adalah : pertama,
mayoritas dari industri kecil menegah lebih mengadalkan pada non-bankin financing dalam aspek
pendanaan usaha. Hal ini terjdai karena akses industri kecil pada fasilitas
perbankan sangat terbatas. Kedua, pada umumnya industri kecil melakukan
spesialisasi produksi yang ketat dalam antrian hanya memproduksi barang tau
jasa tertentu saja. Modal yang terbatas menjadi salah satu faktor yang
mebelakanginaya. Di lain pihak, mengigat struktur pasar yang di hadapi IKM
mengarah pada persaingan sempurna( banyak produsen dan banyak konsumen),
tingakat persaingan sangatlah ketat, Aibatnya yang bangkrut atau keluar dari
area usaha relative banyak, namun pemain baru yang masuk pun cukup banyak pula,
sehinga secara ril jumlah pelaku tidak mengalami pengurangan ataupun penabahan
yang berarti. Sepelisai dan struktur pasar persainagan sempurna inilah yang
membuat industri kecil cenderung fleksibel dalam memiih dan bergati jenis
usaha,apalagi mengingat bahwa industri kecil menegah tidak membutuhkan
kecagihan teknologi dan kulitas sumeber daya manusia yang tinggi. Ketiga,
terbentuknya industri kecil baru, terutama di sektor informal,sebagi akibat
dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor informal karna krisis ekonomi
yang berkepanjagan. Banyak unit usaha baru di sektor informal ini pada ahirnya
membuat tidak terjadi penuirunan jumlah IKM dan koperasi, bahkan dalam
kenyatanya mengalami kenaikan lebih dari satu juata unit. Bukti-Bukti nyata
menujukan bahwa pada saat krisis ekonomi, sektor industri kecil menegah telah
berprestasi lebih baik dari pada industri besar. Strategi yang di gunakan oleh
unit usaha bisnis kencil mempuyai beberapa karateristik berbeda yaitu tanpa
adanya perencanaan yang formal perencanaan yang bersifat individual ketimbang
kolektif dan fokus strategi benar-benar untuk bertahan ketimbang strategi yang
di arahkan untuk persaingan di pasar. Dalam perencanaan strategi pengusaha
industri kecil menegah sangat fleksibel dan adaptif dengan situasi dan kondisi
yang diharpakan oleh mereka.
Penerapan
perencanaan strategi yang di gunakan oleh pengusaha industri ini secara
menyeluruh mengunakan beberapa faktor strategi pemasaran diantaranya adalah
penerapan strategi terhadap Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pelanggan.
Keamapuan dalam menetukan harga jumlah dan kulaitas barang serta bagimana
mendistribusikan hasil produksi ke pelanggan hinga tercipata kepusan menjadikan
alasan untuk mengatur strategi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalh maka dapat disusun
rumusan maslah sebagi berikut:
1 Apakah
beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelanggan)
secaras simultan mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan bertahan
usaha.
2 Apakah
beberapa faktor startegi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelanggan )
secara parsial mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan bertahan usaha.
3. Manakah
diantara beberapa faktor strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan)
yang mempuyai pengaruh dominan terhadap kemampuan bertaha usaha Industri.
1.3 Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan
dalam suatu kegiatan penelitian merupakan suatu langkah sangat penting, karena
dengan penetapan tujuan penelitian, peneliti tahu dan mengerti ke arah mana penelitian
itu dilakukan. Secara
garis besar tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi
(Penetrasi
pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) secara simultan mempuyai pengaruh signifikan terhaap kemampuan
bertahan usaha .
2. Untuk mengetahui apakah beberapa faktor strategi
(Penetrasi
pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) secara parsial mempuyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan
bertahan usaha.
3. Untuk mengetahui Manakah diantara beberap faktor
strategi (Penetrasi pasar,Pengemabangan Pasar,Pelangan) yang mempuyai pengaru dominan terhadp
kempuan bertahan usaha.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin
ilmu yang diperoleh dibangku perkulihan serta menambah wawasan tentang strategi
yang secara nyata digunkan untuk kemampuan bertahan usaha.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini berguna untuk menjadi
bahan pertimbangan secara ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk
mengambil keputusan yang bermanfaat bagi perusahaan terutama untuk meningkatkan
keunggulan bersaing diantara perusahaan lain yang sejenis.dalam strategi untuk kemampuan bertahan usaha.
3. Bagi Universitas & Pembaca
Dapat menambah perbendaharaan perpustakaan
Universitas Bhayangkara Surabaya khususnya dalam bidang Ekonomi Manajemen Pemasaran
serta sebagai bahan referensi dan pengembangan bagi mahasiswa dalam penelitian
selanjutnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman akan penelitian ini secara keseluruhan, maka terlebih dahulu
peneliti kemukakan tentang Sistematika Penulisan secara garis besar yang
memaparkan gambaran dari penelitian ini. Adapun Sistematika Penulisan ini
dibagi dalam tiga bab
yang secara ringkas masing – masing bab diuraikan sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam
bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika penelitian.
Bab II : TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam
bab ini diuraikan mengenai Landasan
Teori, Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Bab III : PEMBAHASAN
PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai Grand
Theory atau hubungan antara masing-masing variabel bebas
dengan variabel terikat.
Bab IV : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil
penelitian dan pembahasan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Pemasaran
dan konsep Pemasaran
Pengertian pemasaran
sering di artikan dengan penjualan. Sebenarnya penegrtian pemasaran lebih luas
dari kegiatan penjualan bahkan sebaliknya penjulan sebagi pemasaran.
Menurut
kolter (2002:9), dalam bukunya manejmen pemasaran edisi millennium adalah
sebagi berikut: Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu
dan klompok, mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.
Menurut
kolter ( 2007:6) menyatahan pemasaran berhubungan dengan pengidentifikasian dan
pertemuan kebutuha social dan individu, atau secara singkat pemasaran merupakan
pemenuhan kebutuhan konsumen yang akan menguntungan. Konsep pemasaran ini
merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yaitu perusahaan lebih efektif
dari pesaing dalam menciptakan, menyapaikan, dan mengkomunikasikan nilai lebih
konsumen pada pasar sasaran.
Menurut
Asosiasi Pemasaran Amerika ( kolter,2007:5) yang menyatakan bahwa pemasaran
adalah suatu fungsi organisasi dengan sperangakat proses untuk menciptakan,
mengkominikasikan , dan menyerahkan nilai bagi pelagan serta membina baik
dengan pelangan dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
Daridefinisi
di atas dapat di disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatau proses dimana dalam
memenuhi keingginan manusia perlu melakukan suatu proses sosial anatara sesama.
Sebagaimana suatu proses dapat berhasil, perlu melakukan suatu tujuan yang di
harapkan oleh masing-masing individu atau kelompok yang saling berinteraksi
satu sama lain untuk melaksanakan pertukaran suatu barang.
2.1.2
Kemampuan
bertahan usaha
Kemampuan
bertahan usaha merupakan kemampuan yang dimiliki oleh menejerial untuk
mempertahankan usaha. Kemampuan manejerial adalah kemampuan untuk menglola
usaha seperti perencanaan, pengorgnaisasian, pemberian motivasi, pengawasan
penilaian ( Siagian, 1997:107).
Dari
penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemapuan untuk bertahan usaha adalah
kemampuan yang dilakukan oleh manjemen dalam hal perencanaan,
pengorganisasian,pemberian motivasi,pengawasan dan penelitian keperubahan yang
mengarah kebertaan usaha.
Setaretegi
bertahan usaha tentu saja merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan
yang menduduki posisi bisnis yang cukup tinggi yang berusaha untuk
mempertahankan posisinya dari gempuran atau pun serangan dari para pelaku
bisnis yang lain yang berada pada posisi bawahanya, atau pun yang berada pada
posisi yang sama atau sejajar dengannya ( Drs.H.Indrianyono Gitosudarmo,
M.Com,2001:97)
Strategi
ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, melalui dari cara yang
tradisional yang berupa upaya untuk mempertahankan apa yang sudah dimilikinya,
yang mana cara ini sering disebut sebagai strategi’’ sataus Quo’’, sampai dengan berbagai cara yang lebih bersifat
pengembangan pikiran lebih dinamis. Adapun berbagai bentuk cara yang dapat
dilakukan dalam staretegi bertahan ini yaitu:
1. Strategi
Quo
Strategi ini merupakan suatu yang bersifat alamiah
sebenarnya yaitu bahwa setiap insane pasti akan secara insting selalu
berusahauntuk mempertahankan apa yang telah di kuasainya. Strategi ini sering
pula disebut sebagai strategi mempertahankan posisi disebut demikian memang
karena strategi ini bersifat mempertahankan posisi yang telah diraih.
2. Strategi
Mengampit
Strategi ini dilakukan untuk menujukan kepada
penatangnya bahwa dia cukup kuat untuk menandinginya, oleh karena itu strategi
ini selalu berusha untuk mendapinginya. Hal ini di karenakan pengusaha telah
yakin bahwa konsumen telah memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produknya.
3. Strategi
Kuasisi Dulu
Strategi ini merupakan strategi yang bertumpu pada
suatu konsep bisnis yang biasanya diungkapkn dalam sebuah ungkapan’’ Frist Come First Conquered’’ yang artinya siapa yang dating terlebih
dahulu dialah yang akan menguasainya. Ungkapan ini banyak mengilhami para
pelaku bisnis tertentu untuk secara lebih awal dari pada orang lain untuk
kemudian menguasainya terlebih dahulu.
4. Strategi
Serangan Balik
Strategi ini merupakan suatu gambaran yang sangat
menakutkan bagi para pesaing yang berada pada posisi yang belum kuat dan masih
berada dibawahnya, yaitu dia akan memaerkan segenap kekuatan atau kemapuan yang
dimilikinya untuk menghacurkan lawan-lawan yang belum berpengalaman.
5. Strategi
Berkelit
Perushaan yang memilkiki bentuk atau struktur
organisai yang ramping akan mempuyai kemampuan gesit untuk berkelit dari
serangan pesaing-pesaingnya.
6. Strategi
Tinggalkan Saja
Strategi merupakan suatu strategi yang bersifat
sangat posistif yaitu bersifat berusaha untuk mencari terobisan baru, pradigma
baru yang tentu saja sulit bagi penatangnya untuk mengikuti jejaknya.
Dari definisi tentang bertahan di
atas bertahan diatas yang mempuyai arti yaitu cara atau perencanaan yang
bersifat mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini mempuyai arti
penting terhadap kempuan bertahan usaha.
2.1.2.1
Strategi
Penetrasi Pasar
2.1.2.2 Strategi
Pemasaran
Strategi adalah
tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan
dan alokasi semua sumberdaya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut,
pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsepkonsep lain yang
berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun(Chandler dalam
Rangkuti 2006).
Kotler
dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran secara luas adalah
proses sosial
dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai denganyang lain.
Konsep yang mendasari definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan (needs),
keinginan (want), dan permintaan (demands).
Menurut
Kotler (1993), dalam mengembangkan pemasaran pihak
perusahaan
haruslah mempertimbangkan apakah perusahaan dapatmendapatkan Lebih banyak
pangsa pasar dengan produknya yang ada dalam pasar mereka sekarang (penetrasi
pasar). Berikutnya perusahaan harus mempertimbangkan apakah pasar-pasar baru
dapat dikembangkan bagi produk yang ada sekarang (pengembangan pasar), kemudian
perusahaan perusahaan mempertimbangkan apakah dapat mengembangkan produk-produk
baru yang mungkin menarik bagi pasar yang ada sekarang (pengembangan produk).
Penetrasi pasar, pengembangan
pasar dan pengembangan produk
terkadang
disebut juga strategi intensif (intensive strategies) kerena strategi
membutuhkan
usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk
yang ada saat
ini akan membaik (David 2008).
Penetrasi
pasar (market penetration) adalah strategi pertumbuhan
perusahaan
dengan meningkatkan penjualan produk-produk terkini pada segmen pasar saat ini
tanpa mengubah produk. Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa
pasar untuk produk/ jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar,
strategi ini secara luas digunakan baik sendirian maupun kombinasi dengan
strategi lain. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual,
meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan ekstensi, atau
meningkatkan usaha publisitas.
2.1.2.2
Staretegi
pengembangan pasara
Strategi pengembangan pasar
melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are geografi yang baru (David
2006, p234).Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau mengembangkan
pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111).Strategi pengembangan
pasar berupa memasarkan produk lama,seringkali dengan hanya sedikit modifikasi,
kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran
distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005,
p257). Sebagai contoh adalah pada saat Mercedes Benz mengambil keputusan untuk memasuki
pasar mobil angkutan umum dengan menjual produknya sebagai taksi.Strategi
pengembangan pasar dapat dilakukan dengan cara(Pearce/Robinson 2005, p258):
1. Perluasan geografis:
a. Ekspansi regional.
b. Ekspansi nasional.
c. Ekspansi internasional.
2. Perluasan segmen baru:
a. Mengembangkan versi produk untuk
memikat segmen lain.
b. Menggunakan saluran distribusi
lain.
c. Beriklan di media lain.
Berikut adalah lima panduan
mengenai kapan pengembangan pasar bisa menjadi strategi yang efektif (David
2006, p234):
1. Ketika tersedia jaringan
distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan berkualitas bagus.
2. Ketika perusahaan sangat
berhasil dengan apa yang dilakukannya.
3. Ketika ada pasar yang belum
tersentuh atau jenuh.
4. Ketika perusahaan memiliki
kebutuhan modal dan sumber daya untuk mengelola operasi yang berkembang.
5. Ketika perusahaan memiliki
kelebihan kapasitas produksi.
6. Ketika ruang lingkup industri
dasar perusahaan menjadi global dengan cepat.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk memasarkan produk ke pasar yang
baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan dari sisi geografis maupun segmen
yang baru.
2.1.2.3
Strategi
pelangan
1.Pelangan
Arti
Pelanggan menurut Dharmmesta dan Handoko (1997:12) yaitu individu-individu yang
melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah
tangga. Seiring dengan pernyataan Pamitra (2001:11) bahwa pelanggan adalah
individu pembuatan keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau
tidak dalam pembelian suatu produk.
Menurut Supranto (2001:21) pelanggan adalah
setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang
lain atau kelompok orang.
Lupiyoadi (2001:134)
mendefinisikan Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan
berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan
memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau
jasa tersebut.
Menurut
Gasperz dalam (Nasution, 2004:101) pelanggan adalah semua orang yang menuntut
perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan
pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan. Dari semua
pendapat para ahli diatas dapat disimpukan bahwa pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang
bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar
kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah
tangga.
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelangan adalah mereka yang benar –
benar menggunakan produk,sering disebut juga pelangan langsung adalah pemblei
atau pembuat keputusan dan dapat pula pelngan mungkin juga sebagai konsumen
tetapai dapat pula sebagi agen,distributor,atau pengecer yang menujual kembali
produk yang dibelinya.
2.Strategi
Pelangan
Strategi
pelangan merumuskan tentang kebutuhan pelanggan dari sudut pandang pelanggan,
apa yang diperlukan , apa yang sebelumnya mereka ingginkan sehinga terjadi
suatu keputusan terhadap pelayanan produk yang dihasilkan.
3.Persepsi Pelangan
Persepsi
pelangan merupakan suatu proses memperhatikan dan menyeleksi,mengordinasikan
dan menafsirkan stimulus lingkungan melalui panca indra. Meskipun demikian,
maka dari proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
idividu yang bersangkutan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pelanggan adalah harga,citra,terhadap
pelayanan dan momen pelayanan. Persepsi pelanggan adalah terhadap produk atau
jasa berpengaruh terhadp tingkat pelanggan,kepuasan pelanggan dan nilai
pelanggan ( Rangkuti,2003).
4.Tingkat
Kepentingan Pelangggan
Tingkat
kepntingan pelanggan didefinisikan sebagai keyainan pelanggan sebelum
mencoba atau membeli sutu produk jasa
yang akan dijadikan standar acuan dalam memilih produk jasa tersebut (
Rangkuti,2003).
Menurut
Lovelock dan Wringht (2005;53) menyatakan bahwa ada dua tingkatan kempentingan
pelanggan, yaitu:
1. Adequate service adalah tingkat kinerja jasa
minimal yang akan diterima pelanggan tanpa merasa tidak puas.
2.
Desire service adalah tingkat kulitas jasa yang
diidam-idamkan,yakni pelanggan dapat dan seharusnya diberikan.
Dianatara
Adequate service dengan desire service terdapat Zone Of tolerance, yaitu
rentang dimana variasi pelayanan yang masih dapat diterima oleh pelanggan (
lovelock dan Wringht,2005:53).
5.Tingakat
Kepuasan pelanggan
Menurut
Gerson (2002:15), kepuasan pelanggan adalah’’Persepsi pelangan bahwa harapanya telah terpenuhi atau terlapaui’’
. kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu suatu produk. Suatu produk
dikatakan bermutu bagi sesorang bila produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Kepuasan
pelanggan secara umum dapat pula di bagi menjadi tiga tingkata, yaitu:
1
Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (the
basic needs of the customers)
Mencari apa sebenarnya yang menjadi
harapan dari pelanggan sehinga mereka inggin kembali memakai jasa pelayanan
ini. Selalu mempertahankan apa yang menjadi
harapn pelanggan dan melakukan lebih dari apa yang diharpkan pelanggan.
Giese dan Cote dalam
Markenisme (2009) menyatakan bahwa perspektif ini tanpak panda sejumlah
definisi , diantaranya:
Situasi kognitif yang merasa diharapkan
setara atau tidak setara dengan pengorbanan yang telah dilakukanya. Respon emosional terhadap pelngalaman
berkaitan dengan produk atu jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau pola
prilaku berbelanja dan prilaku pembeli, serta psar secara keseluruhan. Kondisi psikologis yang di alami
konsumen manakala emosi seputar ekspektasi yang tidak terkomuniasi berpadu
denganperasananya sebelum mengkomunikasikan barang atau jasa dibeli.
Menurut Oliver
dalamMarknesis (2009), kepuasan pelanggan adalah perasaan senag atau kecewa
yang di dapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja ( atau hasil )
produk yang dipersepsikan dengan ekspektasinya.
Kepuasan pelanggan
mencangkup perbedaan anatara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan(
Fandy Tjiptono,2001).
2.1.2.4
Kerangka Konseptual
Memperjelas pelaksanaan penelitian dan
sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman, maka perlu dijelaskan suatu
kerangka konseptual yang digambarkan sebagai berikut:
Sumber:
Peneliti (2012)
Gambar
2.1
Kerangka
Konseptual
Keterangan:
Magsud
dari gambar diatas adalah bahwa untuk mengetahui kemampuan bertahan maka
penggun startegi berupa strategi pemasaran yang terdiri dari beberapa factor
yang mempengauhinya yaitu strategi Pentrarasi Pasar, Strategi Pengembangan
Pasar dan Strategi Pelangan yang di gunakan dalam varibel peneliti ini. Dari
ketiga varibel tersebut, diharpkan dapat memberikan penagruh secara silmutan
mapun parsial terhadap kemampuan bertahan usaha.
2.2 Hipotesis
Berdasarkan
Rumusan maslah dan landasan teori,serta untuk memberikan arah untuk
menganalisis permasalahan yang ada, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Bahwa
Strategi Penetrassi Pasar, Pengembangan
Pasar dan Pelangan secar simultan mempuyai pengaruh terhadap kempauan bertahan
usah.
2. Bahwa
terdapat pengaruh secara parsial antara Strategi Penetrassi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pelangan tehadap
kemampuan bertahan usaha.
3. Bahwa
Strategi Penetrassi Pasar, Pengembangan
Pasar dan Pelangan dominan diantara variabel bebas lainnya terhadap kemapuan
bertahan usaha.
BAB III
PEMBAHASAN
PENELITIAN
2.1
Strategi
2.1.1.
Konsep Strategi
Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai
strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perbedaan
konsep mengenai straregi selama beberapa tahun terakhir.Pengertian strategi
yang dikemukakan Chandler yang
dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti
adalah sebagai berikut :
“Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
serta prioritas alokasi sumber daya” (2001; 13).
Sedangkan
menurut Michael E. Porter adalah :
“Strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing” (1994;3).
Philip Kotler mengemukakan tentang
pengertian strategi yaitu : “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang
dinginkan dari suatu unit bisnis” (2000;91).
Porter
menawarkan kerangka analisis intensitas persaingan yang meliputi lima kekuatan
pokok (Five Forces Model): persaingan
dalam industri bersangkutan, bargaining
power pemasok, bargaining power pelanggan,
ancaman pendatang baru potensial, dan ancaman produk substansial. (Tjiptono,
2008:331).
Dalam
hal strategi bersaing, Porter memperluas gagasan Boston Consulting Group
tentang biaya rendah sebagai kunci sukses bisnis. Porter menambahkan
diferensiasi (disebut juga keunggulan kualitas) dan fokus sebagai alternatif
strategi generik lainnya. Menurutnya, di satu pihak ada perusahaan yang sukses
dengan menekan biaya dan harga jual. Di lain pihak, ada pula perusahaan yang
berhasil dengan menjual produk berkualitas superior dengan harga premium.
3.1.1
Hubungan
Strategi Penetrasi Pasar dengan Kemapuan
bertahan Usaha.
Pertumbuhan
perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan dengan
menghadirkan tantangan dan imbalan. Perbedaan yang ada dalam strategi
pertumbuhan tersebut akan menentukan terhadap langkah-langkah yang diambil.
Keputusan yang tepat dalam strategi pertumbuhan akan berpengaruh terhadap
keseluruhan langkah yang ada, sehingga perbedaan kategori yang ada harus dapat
dengan jelas teridentifikasi. Perbedaan diantara keempat kategori di bawah ini
tidak terlalujelas, namun cukup membantu di dalam menyusun strategi (Aaker
2001,p213).
Keempat kategori
di bawah memiliki kekuatan dan kelemahannya
masing-masing. Kegagalan maupun
keberhasilan strategi tergantung dari
langkah-langkah yang diambil oleh
perusahaan. Sebagai contoh, strategi yang
dilakukan oleh Unilever dengan
memodifikasi produk agar tampil lebih baru
seperti pada produk Pepsodent
yang biasanya terus menerus mengganti isi,
kemasan, maupun ukurannya.
Gambar
2.1 Strategi Pertumbuhan Internsif:
Ekspansi
Produk-Pasar Ansoff
Sumber:
Kotler 2005, p111
Dapat
di jelaskan bahwa hubugan startegi penetrasi pasar dengan kempaun bertahan
usaha di antaranya yaitu memformulasikan
sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk yang telah ada ke pasar
yang telah ada pula guna untuk mepertahankan usha yang ada. Penetrasi pasar ini
dapat diimplementasikan dengan berbagai cara seperti memodifikasi produk,
meningkatkan kualitas dan mempromosikan cara baru untuk menggunakan produk.
3.1.2
Hubungan
Pengembangan pasar dengan kemampuan bertahan usha
Strategi pengembangan pasar
melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke are geografi yang baru (David
2006, p234).Strategi pengembangan pasar adalah menemukan atau mengembangkan
pasar baru bagi produk yang sekarang (Kotler 2005, p111).Strategi pengembangan
pasar berupa memasarkan produk lama,seringkali dengan hanya sedikit modifikasi,
kepada pelanggan di wilayah-wilayah pasar terkait dengan menambah saluran
distribusi atau dengan mengubah isi iklan atau promosi (Pearce/Robinson 2005,
p257).
Dapat
disimpulkan bahwa pengembangan pasar adalah strategi yang dilakuakn untuk
memasarkan produk ke pasar yang baru, yang dapat dilakukan melalui perluasan
dari sisi geografis maupun segmen yang baru. Untuk kempauan bertahan usaha.
3.1.3
Hubungan
Strategi Pelangan dengan kempuan bertahan usaha.
Strategi pelanggan merupakan salah satu
bentuk strategi yang berkaitan dengan tingkat kepusan pelanggan merumuskan
tentang kebutuhan pelanggan dari sudut padandang pelanggan, apa yang di
butuhkan, apa yang sebetulnya mereka ingginkan sehinga terjadi suatu kepuasan
terhadap pelayanan produk yang dipakai.
Asosiasi
Pemasaran Amerika (KOlter,2007:5) yang menyatakn bahwa pemasaran adalah suatu
fungsi organisasi dengan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi pelanggan serta membina hubungan
baik dengan pelanggan dengan cara mengutungkan organisasi dan pihak yang
berkepentingan.
Peter
dan Olson (2003:3) konsep pemasaran menyatakan bahwa suatu organisasi harus memuaskan
kebutuhan dan keingginan konsumen agra dapat mengguntungkan. Untuk menerapkan
konsep pemaaran,perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan konsumen dalam
menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan dibeli dan digunakan
konsumen.
Dari
urain di atas dapat di jelaskan hubungan antara pelanggan dengan kepampuan
bertahan usaha erat yaitu mulai dari bagimana menjaga komnikasi baik dengn
pelanggan, bagaimana harus memuaskan kebutuhan dan keingginan konsumen agar
dapat menguntungkan, untuk itu perusahaan harus memahami dan tetap dekat dengan
pelanggan dalam menyajikan suatu produk dan layanan yang baik, yang akan di
beli dan digunakan pelanggan.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
seiring
dengan perkembangan era globaliai dan perkembangan serta pertumbuhan ekonomi
yang semakin menigkat dan ketat. Kemampuan perencananan dan strategi yang tepat
diharapkan di setiap kegiatan usha bisnis. Strategi pemasaran yang menjadi salah
satu jenis strategi yang banyak
digunakan oleh pengusaha industry sebagai acaun untuk suatu strategi dalam
kemampuan bertahan usha. Penggunaan varibel yang berdasarkan dari Strategi
pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X1),
pengemagan pasar (X2), Pelanggan (X3).
Dalam hal ini peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh varibel peneliti pentrasi Pasar, Pengambangan Pasar, dan
Pelanggan yaitu Pentrasi pasar (X1), pengemagan pasar (X2),
Pelanggan (X3) terhadap kemapuan bertahan usaha.
4.2 Saran
Sebagai pemilik
usaha , keberhasilan tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai dengan
aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi.
Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah bisnis. Selain itu, juga harus mempunyai beberapa faktor seperti:
Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah bisnis. Selain itu, juga harus mempunyai beberapa faktor seperti:
1.
Setrategi Pentrasi Pasar ,Pengembagan
Pasar, dan Pelanggan dalam mentukan kebijakan perusahaan.
2. varibel
pelanggan merupakan pengaruh dominan terhadap kemampuan bertahan usaha,
sebaiknya para pengusaha harus lebih memperhatikan hal tersebut sehinga dapat
menginkatkan existensinya dalam menjalankan usahany.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar