RANCANGAN USAHA
KERIPIK BAYAM
Mata Kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Diusulkan Oleh :
MANAJEMEN 6A
PRIONO
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT
atas rahmat dan karunia-nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga
dapat menyelasaikan penyusunan makalah rancangan usaha mahasiswa dengan judul Keripik Bayam. Adapun
maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini adalah dalam rangka melengkapi tugas-tugas
akademis Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
di Universitas
Bhayangkara Surabaya tahun 2012.
Dalam
penulisan makalah ini tentu tidak
terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan serta motivasi dari beberapa pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penulis. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Terima Kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.
Nurul Iman, SE,
M.Si selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Bhayangkara Surabaya.
2. Semua
teman-teman Manajemen Kelas 6A, atas kerjasamanya dan partisipasinya kepada
kami.
Harapan penulis semoga penulisan makalah ini dapat
memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis
khususnya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Untuk itu selalu dinantikan segala kritik dan saran yang membangun agar
tulisan berikutnya ada kemajuan.
Akhir kata dengan kerendahan hati kepada Allah SWT dan kepada pembaca,
penulis memohon pertolongan dan petunjuk serta berharap semoga penulisan
mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi teman – teman mahasiswa yang membacanya.
Surabaya, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar
Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan
Program ................................................................................................ 2
D. Luaran
Yang Diharapkan ................................................................................. 2
E. Kegunaan
Program .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Kajian
Pustaka ................................................................................................. 3
1. Pengertian
Tanaman Bayam ...................................................................... 3
2. Jenis-Jenis
Tanaman Bayam ...................................................................... 3
3. Kandungan
Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya......................... 4
B. Profil
UKM ...................................................................................................... 4
C. Mekanisme
dan Rancangan Aktivitas ............................................................. 4
1. Mekanisme
Aktivitas ................................................................................. 4
2. Metodologi
Pelaksanaan ............................................................................ 6
3. Cara
Pembuatan ......................................................................................... 7
D. Jumlah
Tenaga Kerja ........................................................................................ 7
E. Analisis
SWOT ................................................................................................ 8
F. Aspek
Pemasaran ............................................................................................. 9
G. Aspek
Operasional ........................................................................................... 10
H. Struktur
Organisasi .......................................................................................... 12
I. Aspek
Keuangan .............................................................................................. 13
1. Kebutuhan
Dana Investasi ........................................................................ 13
2. Biaya
Pokok Produksi ............................................................................... 14
3. Proyeksi
Pendapatan ................................................................................. 15
4. Neraca
........................................................................................................ 16
5. Laporan
Laba Rugi .................................................................................... 17
6. Arus
Kas .................................................................................................... 18
7. Analisis
Investasi ....................................................................................... 19
a. BEP
...................................................................................................... 19
b. Payback
Period .................................................................................... 20
c. Profitability
Index ............................................................................... 20
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 22
A. Kesimpulan
...................................................................................................... 22
B. Saran
.............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 23
LAMPIRAN /
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat
melimpah, baik kekayaan fauna maupun kekayaan floranya. Tidak salah lagi bahwa
di Indonesia
terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam lengkap dengan ciri khasnya
masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang
berdampak pada iklimnya, yaitu tropis dan banyaknya gunung berapi yang masih
aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara, sehingga tanahnya subur dan cocok
untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh
amat melimpah hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini mudah sekali
untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh kondisi iklim dari negara ini. Dan
masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti diolah
menjadi sayur bening, sayur bayam atau biasa dikenal dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya
bagi anak-anak yang sangat memerlukan gizi dan vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya
terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kandungan
gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah,
menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah
kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak
pastinya akan bosan dengan olahan dari sayur bayam yang hanya sebagai sayuran
saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mengubah anggapan dari orang-orang
bahwa sayur bayam bisa diolah menjadi cemilan yang enak.
Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam
menjadi keripik bayam yang dicampur dengan bumbu-bumbu tetapi tidak
menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga rasanya akan membuat orang
tertarik untuk mencoba mengkonsumsinya.
B. Rumusan
Masalah
Setelah
penulis menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu
rumusan masalah yaitu :
1.
Apa
saja jenis produk inovatif yang dapat dihasilkan dari tanaman bayam (Amaranthus spp)?
2. Apakah
ada peluang usaha yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam?
3. Berapa besar tingkat produksi dan
penjualan yang dihasilkan dari pembuatan Keripik Bayam?
C. Tujuan
Program
Setiap
usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut:
1.
Membuat produk inovatif dari tanaman bayam (Amaranthus
spp).
2.
Mengetahui peluang usaha dari produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).
3.
Mengetahui tingkat produksi dan penjualan yang
dihasilkan dari produk Keripik Bayam.
D. Luaran
Yang Diharapkan
Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki
bentuk yang menarik dan rasa yang enak sehingga masyarakat akan membuat orang
yang sebelumnya tidak senang mengkonsumsi sayuran akan menjadi tertarik untuk
mencobanya.
E. Kegunaan
Program
1. Meningkatkan kreativitas dan daya
inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.
2. Membuka wawasan dan ketrampilan
mahasiswa dalam wirausaha sehingga mampu bersaing dalam pasar bebas yang ada
saat ini.
3. Memberi kontribusi bagi pemerintah
dalam mengatasi masalah pengangguran yang sering menjadi faktor utama dalam
kriminalitas.
4. Mengubah
pandangan masyarakat tentang kegunaan dari sayur bayam, yang biasanya hanya
bisa diolah menjadi sayuran saja, ternyata dapat dilakukan inovasi dengan
memprosesnya menjadi keripik bayam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN
PUSTAKA
1. Pengertian Tanaman Bayam
Bayam (Amaranthus
spp.) merupakan tumbuhan
yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi
yang penting.
Bayam
sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur
dan Asia Tenggara,
sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth.
Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat
penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu
mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
2. Jenis-Jenis Tanaman Bayam
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam
petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak
besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado),
urap, serta digoreng setelah
dibalur tepung.
Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling
lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik
biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam
cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga
dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam
kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada
sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom,
protein
yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna
merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur.
Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya
berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam
dimanfaatkan bijinya
(bayam biji)
sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer
sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
3. Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat
Mengkonsumsinya
Kandungan
gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita dengan rutin
mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan mengkonsumsi bayam
ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil bagi kesehatan kita. Daun bayam
sangat baik bagi kesehatan ginjal dan organ pencernaan karena bayam kaya akan
serat sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar.
Kandungan
gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah,
menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah
kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
C. MEKANISME
DAN RANCANGAN AKTIVITAS
1. Mekanisme
Aktivitas
a).
Analisis Produk.
Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur bayam dengan karakteristik produk kami yang
kreatif dan inovatif. Keunggulan produk kami dibanding
dengan produk lain di pasaran adalah :
·
Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.
·
Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.
·
Terbuat
dari bahan-bahan yang berkualitas.
b). Strategi Harga.
Strategi harga kami lakukan
berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga
pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan
dengan pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas produk tetap bagus agar dapat
mencakup seluruh elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang
membeli dalam jumlah banyak.
c). Strategi Distribusi dan Promosi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk khususnya di
kampus, sekolah, warung atau toko di perumahan dan kantor di Kota Surabaya.
Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasaran.
Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar tempat usaha. Selain itu akan ada
sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di luar Kota
Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan lokasi/daerah
pemesan. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan
kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan
sebagai berikut:
·
Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk
pemesanan produk yang tidak diambil langsung (melalui rekening bank).
·
Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas
terhadap produk yang diambil pada saat itu.
d). Analisis Pasar.
a. Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah
seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang terdiri dari anak-anak,
remaja, dan dewasa.
b. Pesaing dan Peluang Pasar
(1). Potensi dan Segmentasi
Dikawasan
Surabaya dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam
menjadi keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi
mereka pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja.
Dengan
situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha
kami untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk
memulai usaha ini.
(2). Strategi Pemasaran
Ø
Produk
§ Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).
§
Tanpa penyedap rasa dan pewarna.
§
Proses pembuatannya secara tradisional.
Ø
Harga
§
Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000
Ø
Media
promosi
§
Dari mulut ke mulut.
§ Melalui
brosur / selebaran.
§ Menggunakan
media online, seperti blog, twitter, facebook.
2. Metodologi
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan
program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :
1.
Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat
usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon masyarakat demi kemajuan usaha
2.
Survei Pasar
Kami
melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.
3. Persiapan
Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta
pasar. Dalam persiapan ini kami menyiapkan tempat serta produk-produk
yang akan kami jual.
4.
Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas
dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap dipasarkan ke
masyarakat.
·
50 gr daun bayam, rebus, iris halus.
·
250 gr tepung terigu.
·
air.
·
minyak untuk menggoreng.
Bumbu halus yang digunakan :
·
4 siung bawang putih dipotong halus
·
1 sdt garam
·
1 sendok teh ketumbar
·
3 butir kemiri dirajang halus
Cara Membuat Keripik Bayam :
·
Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka
lembarannya dan keringkan.
·
Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai
halus.
·
Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung,
bumbu dan larutkan dengan air.
·
Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan
terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan api sedang setelah sebelumnya diberi
minyak goreng.
·
Tunggu sampai minyak panas.
·
Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke
dalam adonan tepung dan goreng hingga kecoklatan dan kering.
·
Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam
plastik.
D. JUMLAH
TENAGA KERJA
Industri manisan dan sirup belimbing wuluh ini memiliki
tenaga kerja sebanyak 5 orang dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut :
No
|
Spesialisasi pekerjaan
|
Jumlah
|
1.
|
Pemilik + Keuangan
|
1 orang
|
2.
|
Pemasaran
|
1
orang
|
3.
|
Penyediaan Bahan Baku
|
1 orang
|
4.
|
Proses
Awal + Pengolahan Bumbu
|
1
orang
|
5.
|
Proses Akhir + Pengemasan
|
1 orang
|
E. ANALISIS
SWOT
1. Strength (Kekuatan) :
·
Jarangnya
usaha sejenis.
·
Modal
untuk memulai usaha kecil.
·
Bahan
baku banyak tersedia di Surabaya.
·
Tempat
produksi di Surabaya.
·
Bayam
tidak mengenal kondisi cuaca.
2. Weakness (Kelemahan) :
·
Jumlah
tenaga produksi terbatas.
·
Produk
tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.
3. Opportunity (Peluang) :
·
Dapat
dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini
di wilayah Surabaya.
·
Produk
baru.
·
Keunggulan
produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
·
Harga
kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati
oleh semua orang.
4. Threaths (Ancaman) :
·
Timbul
usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
·
Jaringan
pemasaran yang belum luas.
·
Perubahan selera konsumen.
·
Kesediaan
bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)
F. ASPEK
PEMASARAN
Gambaran
mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek pemasaran,
strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar
secara langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana
untuk menambah jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek
pemasaran, yaitu semakin meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1.
Perkiraan
Jumlah Permintaan
Produksi
10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80%
dari jumlah produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung
habis dibeli dalam 1 bulan.
2.
Perkiraan
Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun
|
Y (Unit)
|
X
|
XY
|
X2
|
2010
2011
2012
|
10.000
10.500
11.000
|
-1
0
1
|
-10.000
0
11.000
|
1
0
1
|
TOTAL
|
31.500
|
|
1.000
|
2
|
Perkiraan jumlah penjualan Keripik
Bayam setiap tahunnya menggunakan cost
square dimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)
Tahun 2013 :
10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500
(3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500
(4) = 12.500
G. ASPEK
OPERASIONAL
1.
Gambaran
Umum
Dalam memproduksi keripik bayam
diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai dari persiapan bahan-bahan
mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya adalah sayur bayam,
garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa bahan
pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.
2.
Perencanaan
pelaksanaan produksi
a.
Perhitungan
Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No
|
Bahan Baku + Penolong
|
Harga
|
Harga Per unit
|
1
|
Sayur Bayam
|
2.000/ikat
|
500
|
2
|
Garam
|
1.500/1 kg
|
150
|
3
|
Air
|
750/5 liter
|
150
|
4
|
Minyak Goreng
|
6.000/liter
|
2.000
|
6
|
Bawang Putih
|
10.000/kg
|
250
|
7
|
Ketumbar
|
5.000/gr
|
150
|
8
|
Kemiri
|
2.000/sachset
|
100
|
TOTAL
|
|
3.400
|
a.
Kebutuhan
Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).
Bahan Baku
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
Sayur Bayam
|
1.500.000
|
1.750.000
|
2.000.000
|
2.250.000
|
2.500.000
|
2.750.000
|
Garam
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Air
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Minyak Goreng
|
9.000.000
|
10.500.000
|
12.000.000
|
13.500.000
|
15.000.000
|
16.500.000
|
Bawang Putih
|
750.000
|
875.000
|
1.000.000
|
1.125.000
|
1.250.000
|
1.375.000
|
Ketumbar
|
450.000
|
525.000
|
600.000
|
675.000
|
750.000
|
825.000
|
Kemiri
|
||||||
TOTAL
|
12.600.000
|
14.700.000
|
16.800.000
|
18.900.000
|
21.000.000
|
23.100.000
|
c.
Kapasitas
Tenaga Kerja (2010-2015)
Jumlah Tenaga Kerja
|
Kapasitas Per Hari
|
Kapasitas Per Tahun
|
5
|
7
|
10.000
|
ASUMSI
:
Dalam 1 bulan terdapat
30 hari kerja
d.
Penentuan
Harga
Biaya bahan baku :
Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000
Biaya lain-lain :
Rp. 1.000
Harga jual produk : Rp.
6.500
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk
keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr
e.
Gaji
dan Upah
No
|
Jenis
Pekerjaan
|
Jumlah
Karyawan
|
Jumlah
Gaji / orang (per bulan)
|
Total
gaji
|
1
tahun
|
1.
|
Pemilik
|
1
orang
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Pemasaran
|
1
orang
|
100.000
|
100.000
|
1.200.000
|
3.
|
Penyediaan
|
1 orang
|
100.000
|
100.000
|
1.200.000
|
4.
|
Proses
Awal
|
1 orang
|
80.000
|
80.000
|
960.000
|
5.
|
Proses
Akhir
|
1 orang
|
80.000
|
80.000
|
960.000
|
|
Jumlah
|
5 orang
|
|
|
4.320.000
|
H. STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :
1. Pemilik
+ Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan
dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan
merencanakan masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan
melakukan penyimpanan arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan
perusahaan itu sendiri.
2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam
mempromosikan produk keripik bayam tersebut.
3. Produksi
: bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :
v Penyediaan
bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.
v Proses
awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan
bayam, pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.
v Proses
akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah
keripik diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan
hingga minyaknya terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik
yang telah digoreng.
I. ASPEK KEUANGAN
Aspek
keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti
kelayakan suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan
efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek keuangan meliputi
penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus
kas untuk beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home
industri Keripik Bayam adalah sebagai berikut:
1.
Kebutuhan
dana investasi
Untuk menandai
suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana tersebut
dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri atau modal yang berasal dari
pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah modal sendiri yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu
sebesar Rp. 2.500.000
yang kemudian digunakan sebagai modal awal untuk memulai usaha. Modal tersebut tidak termasuk aktiva
tetap berupa tanah dan rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah
dan rumah yang dijadikan tempat usaha merupakan rumah pribadi pemilik usaha.
JENIS
INVESTASI
|
Jumlah
|
HARGA
(Rp.)
|
Kompor Gas 3kg
Sutil
Wajan
Peralatan lain
|
2
2
2
-
|
300.000
50.000
80.000
200.000
|
Jumlah
|
|
630.000
|
Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900
2.
Biaya
Pokok Produksi
Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam
Tahun 2010-2015
Tahun
|
Total Penjualan
|
Harga (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
|
2010
|
10.000
|
3.400
|
34.000.000
|
|
2011
|
10.500
|
3.400
|
35.700.000
|
|
2012
|
11.000
|
3.400
|
37.400.000
|
|
2013
|
11.500
|
3.450
|
39.675.000
|
|
2014
|
12.000
|
3.450
|
41.400.000
|
|
2015
|
12.500
|
3.450
|
43.125.000
|
Biaya Tenaga Kerja
GAJI
|
TAHUN (Rp.)
|
|||||
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Pemasaran
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.300.000
|
1.300.000
|
1.300.000
|
Penyediaan
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
Proses Awal + Pengolahan Bumbu
|
960.000
|
960.000
|
960.000
|
965.000
|
965.000
|
965.000
|
Proses Akhir + Pengemasan
|
960.000
|
960.000
|
960.000
|
970.000
|
965.000
|
965.000
|
TOTAL
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
3.
Proyeksi
Pendapatan
Penjualan
Keripik Bayam
Tahun
2010 – 2015
Tahun
|
Total Penjualan
|
Harga (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
2010
|
10.000
|
5.000
|
50.000.000
|
2011
|
10.500
|
5.000
|
52.500.000
|
2012
|
11.000
|
5.000
|
55.000.000
|
2013
|
11.500
|
5.000
|
57.500.000
|
2014
|
12.000
|
5.000
|
60.000.000
|
2015
|
12.500
|
5.000
|
62.500.000
|
4.
Neraca
KETERANGAN
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
Aktiva:
|
|
|
|
|
||
Kas
|
9.361.100
|
10.161.100
|
10.961.100
|
10.971.100
|
11.746.100
|
12.521.100
|
Aktiva Tetap
|
630.000
|
611.100
|
592.200
|
583.300
|
554.400
|
535.500
|
(Penyusutan)
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
Total Aktiva
|
9.972.200
|
10.753.300
|
11.534.400
|
11.535.500
|
12.281.600
|
13.037.700
|
Pasiva:
|
|
|
|
|
||
Laba Usaha
|
9.267.489
|
10.059.489
|
10.851.489
|
10.861.389
|
11.628.639
|
12.395.889
|
Modal
|
704.711
|
693.811
|
682.911
|
674.111
|
652.961
|
641.811
|
Total Pasiva
|
9.972.200
|
10.753.300
|
11.534.400
|
11.535.500
|
12.281.600
|
13.037.700
|
5.
Laporan
Laba Rugi
Keterangan
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Penjualan
|
50.000.000
|
52.500.000
|
55.000.000
|
57.500.000
|
60.000.000
|
62.500.000
|
|
HPP:
|
|
|
|
|
|||
B. Bahan Baku
|
34.000.000
|
35.700.000
|
37.400.000
|
39.675.000
|
41.400.000
|
43.125.000
|
|
B. Tenaga Kerja
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
|
Laba Kotor
|
11.680.000
|
12.480.000
|
13.280.000
|
13.340.000
|
14.115.000
|
14.890.000
|
|
B. Operasional:
|
|
|
|
|
|||
B. Listrik & Air
|
900.000
|
900.000
|
900.000
|
900.000
|
900.000
|
900.000
|
|
B. Telp
|
200.000
|
200.000
|
200.000
|
200.000
|
200.000
|
200.000
|
|
B. Penyusutan
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
18.900
|
|
B. Pemasaran
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
|
Laba Sebelum Pajak
|
9.361.100
|
10.161.100
|
10.961.100
|
10.971.100
|
11.746.100
|
12.521.100
|
|
Pajak 1%
|
|
93.611
|
101.611
|
109.611
|
109.711
|
117.461
|
125.211
|
Laba Bersih
|
|
9.267.489
|
10.059.489
|
10.851.489
|
10.861.389
|
11.628.639
|
12.395.889
|
6.
Arus
Kas
Keterangan
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
Penerimaan Kas
|
|
|
|
|
|
|
Penjualan
|
50.000.000
|
52.500.000
|
55.000.000
|
57.500.000
|
60.000.000
|
62.500.000
|
Jumlah Penerimaan Kas
|
50.000.000
|
52.500.000
|
55.000.000
|
57.500.000
|
60.000.000
|
62.500.000
|
Pengeluaran Kas
|
|
|
|
|
||
HPP:
|
|
|
|
|
||
Biaya Bahan Baku
|
34.000.000
|
35.700.000
|
37.400.000
|
39.675.000
|
41.400.000
|
43.125.000
|
Biaya Tenaga Kerja
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.320.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
4.485.000
|
Biaya Operasional
|
1.118.900
|
1.118.900
|
1.118.900
|
1.118.900
|
1.118.900
|
1.118.900
|
Biaya Pemasaran
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.200.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
1.250.000
|
Jumlah Pengeluaran Kas
|
40.638.900
|
42.338.900
|
44.038.900
|
46.528.900
|
48.253.900
|
49.978.900
|
Saldo Kas
|
9.361.100
|
10.161.100
|
10.961.100
|
10.971.100
|
11.746.100
|
12.521.100
|
7. Analisis
Investasi
a.
Analisa
BEP (Break Event Point)
Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam
operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan
= total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu
biaya tetap dan biaya variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
tidak berubah dalam tingkatan output tertentu, tetapi untuk setiap satuan
produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan
naik turun sebanding dengan hasil produksi atau volume kegiatan sedangkan untuk
setiap satuan produksi akan tetap.
·
Dalam hal ini, biaya tetap yang
digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar Rp. 630.000,-
·
Sedangkan untuk biaya variabel per unit
dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku dan bahan penolong dari
setiap produk keripik bayam.
BEP dalam Unit
Biaya
tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
630.000
/ (5.000 – 3.400)
630.000
/ 1.600
394
unit
BEP dalam Rupiah
Biaya tetap / {1 - (biaya
variabel per unit / harga jual per unit)}
630.000 / {1 - (3.400
/ 5.000)
630.000 / (1 – 0,68)
630.000 / 0,32
Rp 1.968.750
b.
Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada
proyek. Semakin pendek jangka waktu
kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
Tahun
|
Proyek
|
Kumulatif
|
0
|
(630.000)
|
-
|
1
|
9.361.100
|
9.361.100
|
2
|
10.161.100
|
19.522.200
|
3
|
10.961.100
|
30.483.300
|
4
|
10.971.100
|
41.454.400
|
5
|
12.521.100
|
53.975.500
|
PP
|
=
|
2
|
+
|
630.000
|
-
|
9.361.100
|
53.975.500
|
-
|
9.361.100
|
||||
=
|
2
|
+
|
-8.731.100
|
|||
44.614.400
|
||||||
=
|
2
|
+
|
-0.1957014
|
|||
=
|
1,81
|
Jadi, payback periodenya
adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini masih terbilang menguntungkan
atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi jika dilihat
secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha
dan kurang produktif.
c.
Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran
kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi
adalah sebagai berikut ini.
PI
> 1 usulan investasi diterima
PI
< 1 usulan investasi ditolak
Tahun
|
Proyek
|
PV, 10%
|
PV
|
Kumulatif
|
0
|
(630.000)
|
1
|
(630.000)
|
-
|
1
|
9.361.100
|
0.9091
|
8.510.176
|
8.510.176
|
2
|
10.161.100
|
0.8264
|
8.397.133
|
16.907.309
|
3
|
10.961.100
|
0.7513
|
8.235.074
|
25.142.383
|
4
|
10.971.100
|
0.6830
|
7.493.261
|
32.635.644
|
5
|
12.521.100
|
0.6209
|
7.774.350
|
40.409.994
|
PI
|
=
|
PV Cash in flow
|
PV Cash out flow
|
||
=
|
40.409.994
|
|
630.000
|
||
=
|
64,142847
|
Maka
dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang
dituju produk dapat dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju untuk industri ini pun belum cukup
luas, sementara hanya meliputi daerah Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari
Analisis SWOT, dimana masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini
dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa dari produk. Bahan yang
digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta
penyedap rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik
minat pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan
sayur menjadi suka, dengan mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik
impas (penghasilan = total biaya) melalui perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil
perhitungan analisis payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan
untuk tingkat pengembalian investasi. Sebenarnya secara teori cukup
menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu tersebut terbilang lama dalam
suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.
B. SARAN
1.
Kedepannya
nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun
kemasan, karena selera dari konsumen seiring perubahan waktu pasti akan berubah.
2.
Perlu
adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar
diketahui indeks pengembalian investasi dan keuntungan secara detail sehingga
bisa ditarik kesimpulan apakah usaha ini menguntungkan atau tidak.